Jun 8, 2008

TAKUT SETAN? RUGI!

Sharing ini saya ambil dari berbagai buku yang saya baca, yang mana di dalamnya ada beberapa kesaksian dari orang yang sebelumnya benar-benar secara sadar menyerahkan dirinya berbakti kepada setan sejak masih anak-anak sampai dewasa.

1. Setan ada di mana-mana, jangan kan kok di tempat2 yang dianggap angker, di rumah kita sendiri juga ada, di manapun kita berada setan selalu ada dan siap menjerat kita pada saat kita lengah

2. Tujuan setan yang utama adalah bagaimana caranya supaya manusia di dunia ini terpisahkan dari kebaikan Tuhan, sehingga merasa ada atau tidak ada Tuhan, gak kacek, tidak bisa melihat kebaikan/nikmat Tuhan yang diberikan, tidak bisa punya perasaan syukur kepada Tuhan, berprasangka buruk kepada Tuhan atas apapaun yang diterima dan seterusnya, sehingga merasa harus ada kekuatan lain untuk mendapatkan rejeki, kekuatan, perlindungan, dan semua yang kita butuhkan dalam hidup di luar Tuhan. Semua kekuatan di luar Tuhan tidak ada lain selain setan itu sendiri. Akibatnya semakin banyak orang pakai dukun, tukang ramal, dan ”orang pintar” – walaupun tetap menjalankan ibadah agamanya.

3. Pemerintahan setan sangat rapi, melebihi pemerintahan dunia manusia. Ada penguasa udara, lautan, sungai-sungai, bawah tanah, gunung-gunung, negara, propinsi, sampai tingkat RT dan rumah-rumah. Tugasnya sama, menjerat orang-orang yang berdiam di situ. Jadi jangan heran kalau ada Pak Lurah, Bupati, para politikus, pemuka agama, tokoh masyarakat, menteri dan seterusnya yang jatuh dalam kasus korupsi, suap, fitnah, menyebarkan kekacauan dan hasutan, dan seterusnya, orang tua yang tega merusak anak kandung sendiri, bahkan membunuh.

4. Ada setan tingkatan tertentu yang memang tugasnya menjerat orang-orang yang justru disiplin dalam ibadah. Orang-orang yang sudah terbiasa mengendalikan nafsu kedagingannya, tidak akan diserang untuk jadi pemabuk, tamak makan, mencuri, madon, dan sebagainya, (walaupun tetap perlu hati-hati) tetapi pikirannya yang menjadi sasaran. Itu sebabnya banyak orang pintar, rajin beribadah ke mesjid/gereja, tetapi masih bisa terjerat dalam pikiran negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain, sedih terus, nelangsa terus, merasa teraniaya, merasa jadi korban keadaan, merasa tidak diperlakukan adil, merasa tidak layak, merasa diri kecil dan remeh, dan seterusnya, teruuusss dijerat sampai lama-lama misi si setan terlaksana, orang-orang baik ini tidak bisa lagi bersyukur dan memuji kebaikan Tuhan.

5. Setan juga hafal dan tahu semua Firman Allah, semua kitab suci, dari Alkitab, Injil, Al-Quran, pokoknya semua kitab yang dipercaya manusia sebagai pedoman ibadah dan pengenalan kepada Tuhan, dan memakai ini juga sebagai salah satu untuk menjerat manusia yang justru religious. Jadi jangan heran kalau ada pemuka agama atau tokoh masyarakat yang sangat religious tapi tanpa disadarinya memakai dan memutarbalikkan ayat-ayat kitab suci untuk menimbulkan kekacauan, kebencian, perpecahan, fitnah, permusuhan, peperangan, dan seterusnya, apapun katar belakang agama yang di pakai. Bukan berarti orang-orang itu jelmaan setan, tetapi orang-orang baik ini dalam cengkeraman pengaruh setan.

6. Tingkatan setan berikutnya adalah roh-roh yang bertugas mendampingi dukun dan tukang ramal. Si dukun dan tukang ramal nasib diperalat untuk menjerat manusia lainnya supaya lebih percaya kepadanya daripada kehendak Tuhan. Mula-mula roh jahat ini akan memberikan semuanya melalui si dukun/tukang ramal/ahli nujum dan sejenisnya supaya si manusia percaya dulu. Begitu si manusia percaya dan lebih bergantung kepada si dukun daripada kekuasaan Tuhan, mulailah semuanya jadi bulan-bulanan tipu daya setan, hidupnya, rumah tangganya, rejekinya, masa depannya, bahkan masa depan anak dan cucunya, semua seluruh aspek kehidupannya, dalam genggaman setan. Yang sudah masuk jerat ini akan sangat sulit menemukan jalan kembali, hanya pertolongan dan kemurahan Tuhan saja yang bisa menyelamatkannya.

7. Banyak manusia yang tanpa sadar terjerat dalam praktik ini, ada yang skala besar benar-benar untuk menghancurkan lawannya, ada yang sekedar supaya kariernya lancar, bisnisnya lancar, dagangannya laris manis. Padahal bahayanya sama, mau skala besar maupun skala kecil.

8. Setan yang menguasai dukun inipun bertingkat-tingkat, yang kuat adalah roh-roh yang memakai dukun untuk merusak dengan black magic (santet). Santet inipun ada 3 tingkatan, rendah, menengah, dan tingkat tinggi. Orang yang biasa main dukun dan black magic tidak akan tahan 5 menit dari santet tingkat tinggi kecuali bisa melarikan diri ke luar dari wilayah negara sebelumnya. Orang yang hatinya selalu sedih, nelangsa, kelara-lara, iri, dipenuhi ketakutan, sangat rentan terhadap serangan santet, tapi orang yang berdzikir dan hatinya dipenuhi kekaguman dan pujian kepada Tuhan tidak akan mempan santet, sedasyat apapun santet tersebut. Sudah ada 3 penulis mantan dukun santet memberikan kesaksian yang sama: orang yang banyak tertawa, hatinya selalu gembira, susah disantet.

9. Tingkatan setan yang paling rendah punya tugas menakut-nakuti secara fisik, menyebarkan ketakutan, yang ngetoki jadi mbak-mbak cantik lah, gendruwo lah, atau anak-anak kecil dsb. Jadi mereka ini sebenarnya setan yang tingkatnya paling rendah sehingga tugasnya pun yang paling mudah – sebatas ngece, ngiwi-iwi, kurang ajar, tapi tidak menyesatkan manusia, kecuali manusia itu sendiri yang tidak bisa mengalahkan rasa takut dan naah!! Pada saat kita takut itulah serangan yang lebih kuat dari setan yang tingkat nya lebih tinggi lebih mudah masuk. Setan juga mengenal apa namanya team work dan sangat rapi dalam bekerja dan bagi tugas.


TIPS:

Adalah RUGI BESAR kalau kita takut kepada setan yang berbentuk memedi nakut-nakuti, ini setan level kroco. Usir sekalian dengan meninggikan Tuhan, pokoknya jangan ditakuti, setan ini sungguh tidak layak ditakuti. Kaget boleh karena memang ini pemandangan yang tidak biasa, tapi segera kuasai diri. Yang justru perlu diwasapadai adalah:

1. Pikira-pikiran negatif dan hati sedih berkepanjangan, termasuk kata-kata yang mengutuk diri sendiri, pekerjaan, anak-anak dan kelaurga kita secara negatif (contohnya: saya ini memang kere, saya ini apa sih orang kecil, tidak berdaya, lemah, weleh perusahaan ini paling-paling tidak bertahan, pekerjaan saya remeh, saya bukan orang penting, anak saya memang anak nakal, etc.). Tidak seperti Tuhan, setan tidak bisa membaca pikiran kita, tetapi memanfaatkan kata-kata kita sendiri dan meneruskannya menjadi kutuk. Itu sebabnya ada pepatah “mulutmu adalah harimaumu”.

2. Tawaran/iklan untuk meramal nasib dan keberuntungan. Setannya lebih canggih sekarang pakai media iklan TV untuk menjerat manusia ke dalam perdukunan dan kemusyrikan, dan sanggup membungkam departemen agama, MUI, PGI, PWI, Keuskupan, dan pemimpin-pemimpin agama, yang biasanya sudah ribut kalau ada film atau pertunjukkan musik seronok, untuk membiarkan iklan seperti ini yang justru lebih berbahaya, merajalela, dari mulai Mama Laurenz, Dedi Corbuzier, dan sekarang ada Kakek Bodo, yang mengklaim dirinya sanggup mengubah nasib dan hidup anda hanya dengan Rp 2000 per sms – weleh weleh.

3. Patung atau benda yang menyerupai makhluk hidup di rumah dan di tempat kerja karena benda-benda ini tempat paling disukai roh-roh jahat untuk bersemayam.

4. Tempat jual beli – pasar, warung, restaurant, pasar yang luar biasa laris. Sering kita menemukan ada restauran yang ”ketoke mung koyo ngono, tapi kok rame dan laris sekali”. Waspadai apapun yang kita makan dari tempat-tempat yang super laris hampir tidak wajar, harus didoakan dulu sebelum masuk mulut untuk mematahkan kutuk dan jerat setan kalau-kalau ada. Banyak pengusaha restauran dan makanan pakai aji penglaris. Kapan-kapan akan saya ceritakan mengenai aji penglaris ini, bagaimana sebenarnya cara kerjanya, dan apa akibat bagi pembeli yang mengkonsumsi makanan/dagangannya, dsb

5. Musik dengan syair negatif. Setan juga memakai kesenian untuk menjerat pikiran dan suasana hati manusia.

6. Acara-acara tradisional kedaearahan yang pakai sesaji, pembakaran menyan dan kembang, penyucian benda-benda keramat, dan penumpahan darah binatang yang tidak jelas tujuannya.

Ini semua sharing, boleh percaya boleh tidak. Tujuan saya adalah berbagi apa yang saya alami dan baca, dengan harapan pembaca yang selama ini takut menjadi tidak takut lagi dengan gangguan-gangguan makhluk2 seperti itu di mana saja.

Mungkin ada sedikit perbedaan karena latar belakang agama yang berbeda, tetapi buku-buku yang saya baca ditulis oleh orang-orang yang juga berbeda latar belakang budaya, agama, bahkan tempat asalnya, dan kesaksiannya mengenai sifat-sifat dan trik-trik setan sama, demikian pula dengan apa yang perlu kita lakukan pada saat serangan terjadi.

7-Jun-2008 - KitriDewi

No comments: