Dec 18, 2009

Satu Lagi Mulut Firaun Asal Njeplak

Kali ini mengenai pendirian patung Obama di Taman Menteng Jakarta. Aku hadirkan satu lagi fakta betapa begitu banyak orang yang lebih cepat njeplak mulutnya mengeluarkan hujatan tanpa check dulu, tanpa mau seek the truth dulu, duduk perkaranya bagaimana. Padahal ini masalah sepele, seek the truthnya tidak perlu pakai pansus, tinggal check berita di tv atau internet, di antara jadual nonton sinetron atau baca tabloid gosip artis.

Seorang pakai screen name berinitial LA di FB menulis di Wall salah satu tokoh partai Demokrat: (aku sering lihat profile tokoh ini karena di wall nya banyak komentar orang-orang yang soenggoeh aneh bin ajaib)

"Mas Anas, adakah reason yang cukup kuat mau naro patung obama di taman menteng oleh sby!?!emang obama kontribusinya apa buat bangsa dan negara ini, emang obama punya keberhasilan apa buat negara ini. Sby, kalau mau carmuk pake logika, mendingan bikin aja di cikeas .. sbgai sesama demokrat"

Oh wow! Mungkin dia berpikir kalau bisa melontar sarkasme seperti itu terus kelihatan kewreeen! Bisa jadi sih, kan memang lagi ngetrend, di mana-mana orang sarkasme walaupun tidak tahu duduk persoalannya.

Padahal! Naro patung obama di taman menteng oleh SBY? Kapan itu SBY kurang kerjaan naro patung obama? Dalam rangka carmuk? Hahahaha. Kentara sekali yang berkomentar ini tidak pernah baca dan nonton berita dengan seksama, yang ditonton mungkin cuma sinetron, sehingga dia berdrama-drama dan asal njeplak mulutnya.

Peletakan patung Obama ini diprakarsai oleh Friends of Obama di Indonesia, SD Menteng sebagai sekolah di mana Obama pernah belajar sehingga masuk akal kalau mereka bangga sekali punya mantan murid yang sekarang presiden negara adikuasa. Pembangunannya memakan biaya 100 juta, dan biaya ini diperoleh dari para donatur salah satunya Surya Palaoh. Diresmikan oleh Walikota Jakarta Pusat, tokoh lain seperti Jusuf Kalla juga menyambut baik pendirian patung ini dengan mengatakan bahwa ini akan memberikan inspirasi bagi banyak guru.

Alasan pendirian patung ini untuk menginspire bagi anak-anak kecil untuk berani punya impian besar. Patungnyapun bukan berbentuk Obama setelah jadi presiden, tapi Obama kecil berumur 6 tahun ketika masih sekolah di SD Menteng. Seluruh dunia mengakui bahwa Obama adalah Presiden USA kulit hitam yang pertama dalam sejarah. SD Menteng mengambil moment itu untuk menginspire murid-muridnya bahwa siapapun mereka, mereka berhak punya impian besar. Di dasar patung itu tertulis "The future belongs to those who believe in the power of their dreams" Peletakannya pun diresmikan oleh Walikota Jakarta Pusat.

Si embak LA ini (yang juga didukung oleh embak2 yang tempo hari ternyata cuma bisa nyanyi lagunya Mulan Jameela ketika dimintai penjelasan atas jeplakan mulutnya) kemudian saya komentari, sudah baca berita belum sebelum komentar, lalu aku kasih link berita di Kompas: http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/12/10/13473153/ada.patung.obama.di.taman.menteng

Sudah terlanjur kasih "nasihat" ke presiden SBY kalau carmuk pake logika katanya, ternyata terbukti dirinya sendiri yang komentarnya jangankan berpikir pakai logika, mungkin pakai dengkulpun tidak.

Pointnya ... Betapa banyak firaun di Indonesia. Ada yang bentuknya politikus yang seolah2 hebat sekali, ada yang bentuknya mbak2 mejeng foto perempuan cantik di FB. Tapi sekali lagi firaun tetap firaun. Lancang mulut, penebar dusta, penebar fitnah, meracuni pikiran orang, menghasut, setelah itu tidak berani bertanggungjawab!

Again ini sama sekali TIDAK dalam rangka membela partai manapun, pemerintah, atau siapapun, tetapi dalam rangka menyuarakan hati nuraniku sendiri dan nasihat kepada anak-anakku dan anak-anak mereka kelak, bahwa bersuara lantang menghujat orang itu:

NOT COOL! Sama sekali tidak kewren, malah ndeso, apalagi kalau ngawur dan setelah itu tidak berani bertanggungjawab! Ini roh setan. Cocok dengan ciri-ciri setan: penipu, penebar dusta, penebar fitnah, pemecah belah, pembenci.

Protes sekeras-kerasnya boleh, tapi mestinya proporsional dan dilihat betul duduk perkaranya baru njeplak, sehingga jeplakannya tepat sasaran, masuk akal, dan faktual. Kalau tidak ngerti, check dulu. Kalau males check, tapi juga tidak tahu persis duduk persoalannya, lebih baik diam, dan gunakan mulutmu untuk berkata-kata yang baik, yang positif, yang meneguhkan, menguatkan, dan memberi ketenangan.

5 comments:

manajemenhati said...

bagus banget komentarmu...bernas dan mateng...mudah-mudahan yang asal njeplak itu baca tulisanmu...sehingga belajar untuk mengelola pernjeplakan dengan baik. Atau kamu bikin sekolah yang mengajari mulut dengan njeplak yang manis... piye? berani ?

raza said...

bagus yang mana ya..malah disini ketauan banget selalu mengomentari dari wall mas anas ketika dia bisa mengambil topik yang bisa dia ulas supaya kelihatan pintar ditambah kata-kata tidak pantas, mengeni tuduhan infotainment, pembunuh dan omongan menyeramkan. Sebenernya apa tujuan dan maksudnya ya?!?! setiap warganegara bayar pajak dan berhak bicara pasti ada dasar dan artikel yang mengulas menjadi dasar, jadi tidak perlu sok pintar mengomentari dengan tambahan kata-kata yang lebih kasar dan sarkasme...terus terang blog anda ini sepi ya..

KitriDewi said...

Sama-sama bayar pajak, sama-sama berhak berteriak-teriak protes, yang membedakan adalah teriakannya itu valid atau tidak. Jelas-jelas yang naruh patung bukan SBY kok bengak bengoknya ke SBY kalau carmuk pakai logika. Harusnya berteriak begitu ditujukan ke Surya Palaoh, Mien Uno, Walikota Jakpus, Jusuf Kalla, dan rombongan orang SD Menteng hehehe, sekarang ada orang komentar keras gak terima. Mau blog ini sepi mau rame, gak ada hubungannya, dan gak banyak membantu untuk memulihkan rasa malumu karena sudah teriak tapi salah. Blog ini mau sama sekali sepi saja tetap tidak bisa mengubah fakta bahwa kamu sudah berteriak dengan keras dan sinis ke wall seseorang sehingga banyak yang baca, tapi kecele karena salah orang. Salah alamat. Blog ini sepi tapi tidak malu2in, dan tidak mempermalukan orang tanpa alasan valid dan fakta. Kalau kamu malu sekarang, semoga itu menjadi pembelajaran bahwa menghujat orang sebelum check apa yang sesungguhnya terjadi itu seperti menepuk air dan memercik ke muka sendiri. Lidahmu adalah harimaumu.

apes4eva said...

Nih gw dateng rame-ramein blog kamu.. (-_o)

apes4eva said...

So splendid blog, Kitri :)