This Special Lady is My Mother!

Warga desa mBakalan, sampai Wonokerso, bahkan sampai Tembarak, mana yang tak kenal wanitja satu ini. Foto-foto ini diambil pada hari H pernikahan putri Pak Lurah. Ibuku kedapuk penerima tamu, sehingga harus dandan nyampingan.

Tapi jangan salah, nyampingan pakai sandal jinjit jalan thimik-thimik untuk wanitja lain ya sudah hanya itu. Lain dengan wanitja satu ini. Nyampingan ok, tindak thimik-thimik ok, tapi pada saat yang sama juga nyetir mengangkut beberapa warga desa yang juga ingin kondangan juga OK!

Masih nyampingan walaupun tetep thimik-thimik, nyambi jadi tukang parkir ngabani sopir kendaraan lain parkir juga OK! Wis kurang piye. Dalam foto ini sedang thimik-thimik tapi juga sambil bengak-bengok ngabani Pak Heri parkir mobil supaya tidak menutup jalan keluar mobil yang lain

Sudah begitu masih kober ngopyak-opyak mak Yah entah disuruh apa supaya segera berangkat "selak udan". Sekilas kok kayak Megawati ya? Tapi nooo, Megawati tidak seanggun itu. And of course Megawati lebih lebar wkwkwkwkw (maaf)

Mungkin karena mak Yah mbethu, sekarang sedang akan dikethaki. Tapi dasar mak Yah, arep dikethaki tapi karena sambil di foto malah jadi pringisan. Kesannya jadi sangat kontradiktif. Satu geregeten kebelet ngethak, satunya malah ngeceng di foto ... oala mak Yah

Setelah seharian berjibaku berperan jadi macam-macam, ya penerima tamu yang anggun, ya sopir yang tukang ngebut sambil ngacungi kepel kendaraan lain yang jalan gak genah, jadi tukang parkir, jadi juragan, sore harinya ... menjadi eyang yang manis dan dicintai cucu-cucunya.

Ooohh ... dan wanita spesial ini adalah MY MOTHER! Wanita yang dipilih Tuhan untuk menghadirkan aku di dunia ini, menjadi ibuku dan eyang anak-anakku!!!

I love you ibukchuuuu. God bless your heart!