Dec 6, 2009

Kelembutan adalah Kekuatan Pria Yang Sebenarnya

Kenapa pria baik disebut a gentleman? Padahal kata gentle itu sendiri artinya lemah lembut (bukan lemah gemulai)

Karena kekuatan seorang pria bukan pada penampilan luarnya, bukan pada gelegar suaranya, bukan pada otot-ototnya. Kekuatan sejati terletak bagaimana dia mengendalikan kekuatan itu sendiri, atau disebut penguasaan diri. A controlled-strength.

Kata-kata Ahmad Dani dalam syair lagu yang dinyanyikan anak2nya, bahwa air mata itu simbol kelemahan adalah bullshit belaka. Jangan percaya kata-kata menyesatkan itu.

Perhatikan gambar pak tentara muda di sebelah. Pakaian perang, senjata canggih, kapan saja bisa membunuh. Tapi lihatlah juga caranya menyentuh si kucing kecil yang terlihat merasa aman di dekatnya.

Seorang pria bisa saja harus tampil sangar karena banyak hal. Karena pekerjaannya, karena memang bawaanya, atau apapun alasannya. Tetapi kualitas jati dirinya apakah kekuatannya hanya sebatas bisa mengumbar kekuatan itu, atau dia punya kekuatan yang lebih besar untuk menguasai diri menjadi kelemahlembutan, sehingga orang percaya dia aman berdekatan dengannya. Itulah sebabnya, pria yang unggul disebut a gentleman. Pria yang cukup kuat mengendalikan semua kekuatannya sehingga tidak grusa grusu tetapi lemah lembut.

Semua pria yang memiliki Roh Allah akan demikian karakternya, karena demikian pula karakter Allah Bapa kita. Semua kekuatan, kuasa, Dia punya, tak tertandingi. Dia bisa berbuat apa saja untuk melampiaskan kemarahan dan kemurkaan dan dunia ini sudah hancur sejak dulu. Terlalu banyak sudah manusia berdosa dan mendukakan hatiNya, berkali-kali. Tetapi Dia lebih besar dari itu semua. KekuatanNya termasuk kekuatan untuk mengampuni dan memaklumi, untuk menyambut kembali orang-orang yang datang dengan hancur hati setelah melakukan pelanggaran seberat apapun.

Anak-anakku, kelak bila sudah bersuami, jagalah suamimu supaya tetap dalam relationship yang sehat dengan Allah. Itu modal yang paling penting bagi seorang pria, seorang suami/pemimpin, dan seorang ayah.
Posted by Picasa

6 comments:

Anonymous said...

Can't help jadi ingat kotbah mengenai attitude Allah Bapa kita ketika menciptakan manusia. Allah kita adalah Sang Pencipta. Dia menciptakan semesta alam dengan attitude kasih. Sure, karena Dia lah Sang Pencipta, Dia menunjukkan kekuatanNya dengan menunjukkan kuasa dan dominasiNya. Be fruitful, multiply!! misalnya. Di situlah Tuhan menunjukkan salah satu kekuatanNya. Allah Bapa menciptakan manusia juga dengan attitude penuh kasih. Tapi, Dia tidak pernah menciptakan kita untuk didominasi, meskipun sebenarnya Dia berhak, dan mampu melakukan semua itu. Instead, kita diciptakan untuk Disayang, Di-nurture, Diuri-uri karena bagi Dia, kita sangat berharga (hiks! nulis sendiri, terharu sendiri!). Karena Allah Bapa menciptakan kita dengan attitude seperti itu, attitude seperti itulah yang selayaknya kita miliki terhadap sesama. When it comes to situasi, pikiran dan emosi yang tdk selaras dengan Firman, itulah saat kita mendominasi, menunjukkan kekuatan kita, flex our muscles, dengan perlengkapan senjata Allah. Iman. Firman. Doa.

Ini bulik Santi btw.

KitriDewi said...

Amen!! Hallelujah! Itulah sebabnya kita ini disebut sebagai umat yang berbahagia!

jxz said...

mosok sih buk?

KitriDewi said...

jxz: Itu yang ngomong bukan saya kok, saya sih cuma merasakannya saja jadinya mengamini sebagai kebenaran. Yang ngomong sih Almarhum Nabi Daud hehehe dalam kitab Mazmurnya

jxz said...

laki2 yang bertindak kasar cenderung ingin menunjukan kekuasaannya di karenakan dia (laki2 itu) tidak tahu cara yang paling baik untuk menunjukan dari kekuasaanya. atau mungkin juga dia tidak mengerti dari tapal batas dan arti kekuasaan dari seorang laki2 tersebut

Pemuda Indonesia said...

(^.^)=6
siiippp.. tenan...